![]() |
Gambar. Sumber Karbohidrat |
Karbohidrat merupakan senyawa-senyawa aldehida atau
keton yang mempunyai gugus hidroksil. Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon,
hidrogen, dan oksigen dengan perbandingan atom hidrogen dan oksigen adalah 2:1. Senyawa ini memiliki beberapa fungsi, pertama, karbohidrat
bertindak sebagai sumber energi, bahan bakar, dan zat antara metabolisme. Kedua,
gula ribosa dan deoksiribosa sebagai pembentuk kerangka struktur RNA dan DNA. Ketiga,
polisakarida adalah elemen struktur dinding sel bakteri dan tumbuh-tumbuhan. Keempat,
karbohidrat berikatan dengan banyak senyawa protein dan lipida.
PENGGOLONGAN
KARBOHIDRAT
Sebagai suatu molekul
polimer seperti protein dan asam nukleat, maka karbohidrat dapat digolongkan
berdasarkan jumlah monomer penyusunnya. Ada tiga jenis karbohidrat yang digolongkan, antara lain :
a.
MONOSAKARIDA
![]() |
Monosakarida dapat
dikelompokkan ke aldosa dan ketosa. Dikelompokkan ke dalam aldosa, jika gugus karbonil pada ujung
rantai monosakarida merupakan turunan aldehida, contohnya Gliseraldehida. Dan dikelompokkan
ke dalam ketosa, jika gugus karbonil
pada ujung rantai monosakarida merupakan turunan keton, contohnya
dihidroksiaseton. Aldosa dengan 4, 5, 6 dan 7 atom karbon disebut tetrosa,
pentosa, heksosa, dan pentosa. Dua heksosa yang umum adalah D-glukosa (aldosa)
dan D-fruktosa (ketosa). Berikut contoh lain monosakarida :
- Glukosa, Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan.
- Fruktosa, Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisassi ke kiri, karenanya disebut juga levulosa.
- Galaktosa, Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan.
- Pentosa, Beberapa pentosa yang penting, di antaranya ialah arabinosa, xilosa, ribosa, dan 2– deoksiribosa.
- Fluktosa, fluktosa merupakan gula yang biasanya ditemukan dalam manisnya buah-buahan)
b.
OLIGOSAKARIDA
![]() |
- Disakarida : terbentuk dari dua monosakarida.
- Trisakarida : terbentuk dari tiga monosakarida.
- Tetrasakarida : terbentuk dari empat monosakarida.
Oligosakarida secara
eksperimen banyak dihasilkan dari proses hidrolisa polisakarida dan hanya
beberapa oligosakarida yang secara alami terdapat di alam. Oligosakarida yang
paling banyak digunakan dan terdapat di alam adalah bentuk disakarida seperti
maltosa, laktosa dan sukrosa.
Disakarida merupakan
karbohidrat yang terbentuk dari 2 monosakarida. Tiga senyawa disakarida utama
yang penting dan melimpah ruah dialam adalah sukrosa, laktosa dan maltosa. Ketiga senyawa
ini memiliki rumus molekul yang sama yaitu C12H22O11
tetapi dengan struktur molekul berbeda. Sukrosa atau gula pasir yang umum,
didapatkan dari tebu atau bit. Sukrosa terbentuk dari glukosa yang berikatan
dengan fluktosa. Hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa dikatalisis
oleh enzim sukrase (invertase) karena hidrolisis mengubah aktivitas optik dari putaran ke
kanan menjadi ke kiri.
Laktosa atau gula susu
terbentuk dari galaktosa yang berikatan dengan glukosa. Laktosa dihidrolisis
menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase
pada manusia. Maltosa terbentuk antara dua unit glukosa berikatan. Maltosa
(gula gandum) berasal dari hidrolisis pati dan kembali dihidrolisis menjadi
glukosa oleh maltase. Selobiosa juga
tersusun dari dua monosakarida glukosa yang berikatan. Sukrase, maltase dan laktase
terdapat pada permukaan luar lapisan sel epitel usus halus. Sel-sel ini
mempunyai banyak lipatan menyerupai jari tangan yang disebut mikrovili yang
nyata sekali meningkatkan luas permukaannya untuk pencernaan dan absorpsi zat
gizi.
Monosakarida dan oligosakarida
serta poli alkohol lainnya umumnya memiliki rasa manis. Sukrosa memiliki rasa
manis dan terasa nyaman di lidah kita, walaupun kita menggunakannya dalam
konsentrasi tinggi. Berbeda dengan mannosa memiliki terasa manis dan pahit.
Sedangkan gentiobiosa memiliki rasa pahit. Bahan untuk pemanis yang sering
digunakan oleh industri adalah sukrosa, starch syrup (campuran glukosa, maltosa
dan malto oligosakarida), glukosa, gula invert, fruktosa, laktosa dan gula
alkohol (sorbitol, mannitol, xylitol). Jika kita membandingkan rasa manis
diantara molekul oligosakarida dan monosakarida, apabila kita gunakan standart
100 adalah sukrosa maka dapat kita susun tabel tingkat kemanisan sebagai
berikut.
Berikut ini
beberapa contoh senyawa yang termasuk oligosakarida.
- Sukrosa, Glukosa dan fruktosa jika direaksikan menghasilkan sukrosa. Sukrosa dapat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan.
- Laktosa, dengan hidrolisis laktosa akan menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa.
- Maltosa, Maltosa adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa.
- Rafinosa, Rafinosa adalah suatu trisakarida yang jika dihidrolisis akan menghasilkan galaktosa, glukosa, dan fruktosa.
c.
POLISAKARIDA
![]() |
Dalam tubuh selulosa
tidak dapat dicernakan karena tidak ada enzim pencerna selulosa. Meskipun
demikian selulosa yang berbentuk serat tumbuhan seperti sayuran atau
buah-buahan, berguna untuk memperlancar pencernaan makanan. Adanya serat-serat
dalam saluran pencernaan, memudahkan gerakan peristaltik dengan demikian
memperlancar proses pencernaan dan dapat mencegah konstipasi (sembelit). Tentu
saja jumlah serat yang terdapat dalam bahan makanan tidak boleh terlalu
banyak. Contoh lain polisakarida adalah pati, dimanfaatkan sebaga nutrisi yang lazim
terdapat pada beras dan kentang, glikogen pada hewan dan heparin yang berfungsi
mencegah koagulasi darah.
Struktur polisakarida
dapat berupa rantai lurus (amilosa) maupun bercabang (amilopektin). Rumus
polisakarida adalah (C6H10O5)n.
Molekul ini dapat digolongkan menjadi polisakarida struktural seperti selulosa,
asam hialuronat, amilum (pada tumbuhan dan bakteri), glikogen (hewan) dan
paramilum (jenis protozoa).
Amilum terdiri atas
dua macam polisakarida, yaitu amilosa dan amilopektin. Keduanya merupakan
polimer glukosa. Amilosa terdiri atas 250-3.000 unit D-glukosa. Sedangkan
amilopektin terdir atas lebih dari 1.000 unit glukosa. Amilopektin adalah
polisakarida bercabang yang memiliki rantai pendek. Glikogen adalah bentuk
cadangan glukosa pada sel-sel hewan. Pada tumbuhan terdapat cadangan glukosa
bentuk lain seperti amilosa, amilopektin atau selulosa. Amilosa merupakan
polimer glukosa yang tidak bercabang dan terikat satu dengan lain. Amilopektin
adalah polimer glukosa yang berhubungan melalui ikatan a(1,4) dan mengandung cabang lebih sedikit dari glikogen. Sedangkan selulosa
adalah polimer glukosa yang mempunyai ikatan glikosidik b (1,4).
Polisakarida dapat
digolongkan berdasarkan pada penyusun monomernya, yaitu (1) Homopolisakarida, jika tersusun dari monomer yang identik,
misalnya selulosa dan kitin ; (2) Heteropolisakarida, jika tersusun dari
monomer yang berbeda, misalnya mukopolisakarida, glikoprotein,
glikolipid, dan peptidoglikan.
Glikoprotein adalah
protein yang mengandung polisakarida. Karbohidrat ini terikat pada protein
melalui ikatan glikosidik ke serin, treonin, hidroksilisin atau hidroksiprolin.
Sedangkan glikosaminoglikan adalah satuan berulang polisakarida proteoglikan
tanpa rantai proteinnya.
PUSTAKA
* TUGAS MATA KULIAH BIOKIMIA. DOSEN
PENGAMPU BAPAK SUWASIS HADI
** NURUL ISLAM
BAHARUDIN TAMIMI. PRODI
BIOLOGI. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA. SEMESTER 3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar